KESIMPULAN

Para mesias mengaku dirinya diurapi, menolak nama Yahshua (Mat 24:5), namun menerima nama yang diberikan orang lain (Yoh 5:43), serta menyesatkan banyak orang karena ajaran-ajaran mereka yang menista Hukum (Yeremia 23:17).

Meskipun bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan muzijat lainnya mereka akan berada di luar, karena Yahshua tidak mengenal mereka (Yeremia 23:21 dan Mat 7:23). Oleh karena itu, keluarlah dari padanya, hai orang-orangKU (Wahyu 18:4). Keluarlah dari ajaran itu, berbaliklah kepada apa yang diajarkan terdahulu kepada para orang kudus. Itulah ajaran yang menyelamatkan(Yudas 1:3).

Bersamaan dengan ‘penjajahan nama’, ajaranNya juga ‘disesatkan’. Oleh karena itu, mereka dikatakan berasal dari antara kita (1Yoh 2:19). Apa yang kita peroleh turun-temurun sudah diserongkan. Di bawah ini dikupas secara ringkas apa saja yang telah diserongkan:


1. Natal; bukan hari kelahiranNya, melainkan perayaan yang sudah ada lama sebelum Yahshua dilahirkan. Tanggal 25 Desember adalah kelahiran kembali matahari setelah puncak musim dingin (Winter Soltice). Di samping itu, perayaan hari ulang tahun dalam Kitab Suci hanya dilakukan oleh para penyembah berhala (ada tiga cerita dalam Kitab Suci yang berkaitan dengan hari ulang tahun: teman satu penjara Yusuf dihukum mati pada hari ulang tahun Firaun; Semua anak-anak Ayub mati saat merayakan hari jadi (ulang tahun); dan yang terakhir, Yachanan pembabtis dipancung sebagai hadiah untuk anak perempuan Herodias pada pesta ulang tahun raja Herodes). Demikian pula perayaan dengan kue dan lilin, berasal dari penyembahan kepada dewa Janus agar anak yang berulang tahun selamat.

2. Paskah, dalam Perjanjian Lama, dilakukan setiap tahun untuk merayakan keluarnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir, di bawah pimpinan Musa. Dan, yang dimaksud Yahshua sebagai ‘menggenapi’, dalam Perjanjian Baru, adalah: menggantikan sebagai domba sembelihan. Domba sembelihan yang dahulu menjadi tanda keselamatan orang-orang Israel dari malaikat maut, kini menjadi keselamatan dari maut ‘dosa’. Yahshua digantung pada kayu dan meninggal bertepatan dengan persiapan perayaan Paskah, tepat pada saat bangsa Israel harus menyembelih domba korban. Itulah arti Paskah yang sebenarnya. Sementara, telur dan kelinci adalah warisan pemujaan berhala yang menggunakannya dalam penyembahan kepada dewa-dewi kesuburan.

3. Pentekosta, juga merupakan perayaan dari Perjanjian Lama untuk memperingati turunnya ke Sepuluh Perintah Bapa kepada Musa di Gunung Horeb 50 hari setelah Paskah (keluar dari Mesir). Hal ini juga digenapi dalam Perjanjian Baru dengan turunnya Roh Kudus kepada 120 orang yang sedang merayakan Pantekosta. Paulus berkata, dahulu Hukum dituliskan di atas batu, sekarang Hukum ditulis di dalam hati kita.

4. Hari Sabbath. Di dalam Kitab Suci tidak pernah disebutkan, bahwa hari Sabbath jatuh pada hari Minggu. Pergantiannya terjadi saat Constantine I, yang menyembah matahari, merubahnya. dalam bahasan Yunani, hari Minggu disebut Dies Solis, yang berarti “hari matahari” (Inggris: Sunday, Belanda: Zondag, Jerman: Zontag).

5. Hari-hari libur lainnya, yang disebut “Hari Besar” atau High Sabbath atau Hari Besar yang disucikan” diganti atau dihilangkan. Sesungguhnya, ada tiga Perayaan Besar disucikan di dalam Alkitab, yaitu 1) Paskah; 2) Pentekosta; 3) Hari Raya bulan ke 7. Hanya Dia yang Suci dapat menentukan hari Suci (Holiday), bukan manusia! Hari-hari Raya 1 dan 2 sudah digenapi TEPAT waktu, dan kita sedang menunggu penggenapan Hari Raya yang ketiga!

6. Dan menurut mereka, semua Hukum Taurat atau Hukum Musa sudah ‘disalibkan’, tetapi di dalam Perjanjian Baru, semua murid-murid Yahshua maupun Paulus tetap menjalankan dan mentaati Hukum Taurat.

7. Mengganti Nama Yahweh, yang tertulis hampir 7000 kali dalam Perjanjian Lama, dengan Kurios’ atau ‘Theos’ atau Tuhan atau Allah. Dan nama para nabi diganti dengan nama yang meninggikan dewa-dewa mereka, bukan Yahweh!


Kita lihat satu ayat lagi yang menarik dalam Kitab Suci yang tidak diterjemahkan ke bahasa Indonesia:

1 Timothy 3:16 (KJV)
And without
G3672 controversyG3672G3672 greatG3173 is the mysteryG3466 of godlinessG2150: GodG2316 was manifestG5319 in the fleshG4561, justifiedG1344 in the SpiritG4151, seenG3700 of angelsG32, preachedG2784 unto the GentilesG1484, believedG4100 on in the worldG2889, receivedG353 up intoG1772 gloryG1391.

Dalam Bahasa Indonesia:

1 Timotius 3:16:
Dan sesungguhnya tanpa pertentanganG3672 besarlah rahasia ibadah kita:

Tulisan yang berwarna merah dan digarisbawahi tidak diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia! 1Tim 3:14-16, adalah pedoman kita untuk beribadah agar kita jangan tersesat oleh ‘pengajar sesat’ yang di bahas dalam ayat-ayat berikutnya (1Tim 4 tentang Timotius dalam menghadapi pengajar sesat). Perlu diketahui bahwa semua kata ‘Allah’ dalam ayat-ayat ini dalam bahasa aslinya adalah Yahweh.


Mengupas arti kata pertentanganG3672 menjadi lebih menarik jika kita perhatikan:

Adverb of present passive participle of G3670; confessedly:—without controversy.

Tata bahasa pertentanganG3672 menunjukkan present passive participle’, berarti pertentangan yang sejak dahulu sampai saat ini (present) yang tetap berlaku, sehingga untuk menghindar dari ajaran sesat, ayat-ayat yang terdahulu dalam Perjanjian Lama sampai sekarang, Perjanjian Baru, tidak boleh ada pertentangan!


Maka berhati-hatilah, jika Yahweh menyatakan suatu perintah adalah untuk selama-lamanya, namun kita telah diajarkan bahwa perintahNya itu sudah tidak berlaku lagi?!

Shalom,

 

kembali keatas